Ini bukan sikap pesimistis atau skeptis dengan semua permasalahan bangsa, namun memang inilah kenyataan yang harus kita hadapi bahwa Indonesia butuh sosok Manusia setengah Dewa yang mampu membawa bangsa ini kepada perubahan. Sejak Reformasi 1998 kita sudah berganti Presiden 4x dan di tahun 2009 ini, kita harus memutuskan pilihan kembali Pimpinan Negara periode 2009-2014. Sebagai orang awam, kita memang tidak bisa memahami kenapa Indonesia sulit untuk menjadi bangsa yang maju ? Permasalahan Indonesia ya itu-itu aja kok. Kenapa para putra-putri terbaik bangsa ini susah menghadirkan Indonesia yang mampu berbicara, paling tidak berbicara untuk rakyatnya sendiri. Wibawa pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun semakin merosot di mata rakyatnya sendiri. "Lebih baik makan Nasi Goreng dipinggir jalan daripada mendengarkan kebijakan Menteri ataupun para aparat Negara". Seperti itulah sikap rakyat yang sudah dilandasi oleh ketidakpuasan.
Manusia setengah Dewa layaknya seorang Hector yang memimpin pasukan Troy dengan gagah berani untuk melawan perlawanan bangsa Sparta ataupun Pangeran Diponegoro yang sangat ditakuti Belanda pada jamannya memang menjadi sosok yang langka di negeri ini. Generasi berkharisma yang mempunyai kecerdasan serta ketepatan dalam berfikir dan bertindak menjadi sangat sulit untuk dijumpai lagi. Generasi yang tua sibuk dengan uang negara, sementara Generasi yang muda sibuk dengan kontes agar menjadi terkenal. Kalangan artis ingin menjadi politisi dan politikus sibuk membuat Gosip ala artis agar popularitasnya naik saat Pemilu nanti.
Lalu siapa yang memikirkan utang negara yang semakin menggunung ? Siapa yang peduli dengan watak birokrasi yang korup ? Siapa yang mau berempati terhadap korban pelanggaran HAM, korban pembangunan ekonomi atau sejarah bangsa yang banyak dipalsukan ? Rakyat Indonesia seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Berusaha sendiri menurut kemampuan dan keahliannya. Tidak ada yang melindungi, karena itu jangan heran jika banyak yang dimangsa oleh tikus. Anak ayam yang lain ditemukan oleh musang dan diajari cara bagaimana mengalahkan seekor Cobra dengan cara apapun. Semoga saja ada Manusia setengah Dewa yang berempati untuk bangsa Indonesia dan mau turun membantu bangsa ini menemui mimpi yang semakin sulit untuk terbeli.
Manusia setengah Dewa layaknya seorang Hector yang memimpin pasukan Troy dengan gagah berani untuk melawan perlawanan bangsa Sparta ataupun Pangeran Diponegoro yang sangat ditakuti Belanda pada jamannya memang menjadi sosok yang langka di negeri ini. Generasi berkharisma yang mempunyai kecerdasan serta ketepatan dalam berfikir dan bertindak menjadi sangat sulit untuk dijumpai lagi. Generasi yang tua sibuk dengan uang negara, sementara Generasi yang muda sibuk dengan kontes agar menjadi terkenal. Kalangan artis ingin menjadi politisi dan politikus sibuk membuat Gosip ala artis agar popularitasnya naik saat Pemilu nanti.
Lalu siapa yang memikirkan utang negara yang semakin menggunung ? Siapa yang peduli dengan watak birokrasi yang korup ? Siapa yang mau berempati terhadap korban pelanggaran HAM, korban pembangunan ekonomi atau sejarah bangsa yang banyak dipalsukan ? Rakyat Indonesia seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Berusaha sendiri menurut kemampuan dan keahliannya. Tidak ada yang melindungi, karena itu jangan heran jika banyak yang dimangsa oleh tikus. Anak ayam yang lain ditemukan oleh musang dan diajari cara bagaimana mengalahkan seekor Cobra dengan cara apapun. Semoga saja ada Manusia setengah Dewa yang berempati untuk bangsa Indonesia dan mau turun membantu bangsa ini menemui mimpi yang semakin sulit untuk terbeli.
Komentar