Sejak kemunculannya tahun 2008, Dahsyat digadang-gadang menjadi acara musik paling populer di Indonesia. Namun belakangan ini, Dahsyat seperti kehilangan "roh musiknya" karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk bergosip diantara para hostnya.
Coba kita lihat bagaimana seorang Raffi Ahmad, Deni Cagur, Billy, Pica, Luna Maya, Ayu Ting Ting dll kini lebih suka membuka gosip antar host dan sangat sedikit sekali informasi mengenai musik dan cerita dibalik pembuatan video klip dari seorang penyanyi.
Para host sepertinya lebih nyaman ketika berbicara mengenai rahasia dan gosip dari sesama host. Raffi selalu dihubungkan dengan mantan pacar dan rencana pernikahannya dengan Nagita Slavina. Sedangkan Luna Maya masih saja dihubungkan dengan Ariel yang kini justru lebih dekat dengan Sophia Latjuba.
Atau Denny Cagur yang walaupun sudah memiliki istri dan anak masih saja bisa diangkat cerita dibalik pembelian sepeda motor gede yang konon harganya mencapai 900 juta rupiah dan saat pembelian tidak memberi tahu istrinya terlebih dahulu.
Sedangkan Ayu Ting Ting yang sudah resmi menjanda kini dihubungkan dengan beberapa lelaki sekaligus seperti Ivan Gunawan, Husein Idol dll. Atau seputar rahasia pernikahan yang telah dilangsungkan oleh Jesica Iskandar.
Kehadiran DJ Una yang menyajikan permainan musik juga tidak mampu mengangkat "rasa musik" dari Dahsyat dan hanya sebatas sebagai musik pengiring senam pagi bagi para host dan penonton yang datang langsung ke studio.
Apakah yang terjadi dengan Dahsyat kini hanya menyajikan 3 video klip dan penampilan band yang seadanya ? Adakah segmen pasar yang ingin dirubah seiring lesunya dunia musik di Indonesia ? Ataukah memang gosip itu lebih menjual dibanding dengan musik ?
Pica Prisbilla coba menjelaskan dengan apa yang terjadi di Dahsyat saat ini. Pica mengatakan bahwa perubahan warna yang terjadi di Dahsyat memang berdasarkan tuntutan pasar. Para penonton memang lebih menyukai obrolan, gosip dan guyonan para host dibanding dengan musik.
Pica juga mengatakan bahwa jujur, dunia musik di Indonesia sedang lesu. Sahabatnya bahkan coba untuk mengurungkan pembuatan album karena kondisi pasar musik di Indonesia belum memungkinkan hal tersebut.
Coba kita lihat bagaimana seorang Raffi Ahmad, Deni Cagur, Billy, Pica, Luna Maya, Ayu Ting Ting dll kini lebih suka membuka gosip antar host dan sangat sedikit sekali informasi mengenai musik dan cerita dibalik pembuatan video klip dari seorang penyanyi.
Para host sepertinya lebih nyaman ketika berbicara mengenai rahasia dan gosip dari sesama host. Raffi selalu dihubungkan dengan mantan pacar dan rencana pernikahannya dengan Nagita Slavina. Sedangkan Luna Maya masih saja dihubungkan dengan Ariel yang kini justru lebih dekat dengan Sophia Latjuba.
Atau Denny Cagur yang walaupun sudah memiliki istri dan anak masih saja bisa diangkat cerita dibalik pembelian sepeda motor gede yang konon harganya mencapai 900 juta rupiah dan saat pembelian tidak memberi tahu istrinya terlebih dahulu.
Sedangkan Ayu Ting Ting yang sudah resmi menjanda kini dihubungkan dengan beberapa lelaki sekaligus seperti Ivan Gunawan, Husein Idol dll. Atau seputar rahasia pernikahan yang telah dilangsungkan oleh Jesica Iskandar.
Kehadiran DJ Una yang menyajikan permainan musik juga tidak mampu mengangkat "rasa musik" dari Dahsyat dan hanya sebatas sebagai musik pengiring senam pagi bagi para host dan penonton yang datang langsung ke studio.
Apakah yang terjadi dengan Dahsyat kini hanya menyajikan 3 video klip dan penampilan band yang seadanya ? Adakah segmen pasar yang ingin dirubah seiring lesunya dunia musik di Indonesia ? Ataukah memang gosip itu lebih menjual dibanding dengan musik ?
Pica Prisbilla coba menjelaskan dengan apa yang terjadi di Dahsyat saat ini. Pica mengatakan bahwa perubahan warna yang terjadi di Dahsyat memang berdasarkan tuntutan pasar. Para penonton memang lebih menyukai obrolan, gosip dan guyonan para host dibanding dengan musik.
Pica juga mengatakan bahwa jujur, dunia musik di Indonesia sedang lesu. Sahabatnya bahkan coba untuk mengurungkan pembuatan album karena kondisi pasar musik di Indonesia belum memungkinkan hal tersebut.
Komentar