Akan ada banyak yang setuju jika gadis perawan desa itu memang mempesona. Kecantikan alami tanpa banyak balutan make up membuat wajah mereka terlihat begitu menawan karena itu jangan heran jika gadis desa bisa menjadi objek foto yang menarik dan tidak kalah dengan foto Cyntiara Alona sekalipun. Kumpulan foto gadis perawan desa tidak jarang telah menjadi sebuah karya seni yang menggoda hati untuk memperhatikan setiap detailnya. Hanya dengan balutan kemben atau pakaian daerah, perawan desa seakan menjelma menjadi lukisan alam yang hidup dan bisa di nikmati oleh semua orang. Mungkin inilah wujud nyata dari kebesaran sang ilahi dimana seorang gadis dengan kulit bersih sedang membawa tumpukan pakaian dan sedang menuju ke sungai untuk mencuci pakaian. Senyuman halus yang tersungging dari bibir manisnya mengisyaratkan pancaran pesona yang terdalam. Mengabadikan gadis desa dalam sebuah bingkai foto seakan menghidupkan mereka kedalam ruangan tersebut. Pancaran aura ketulusan dan kepolosan yang mereka miliki mampu memberikan warna tersendiri bagi siapapun yang melihatnya
Namun kini Gadis perawan desa ternyata tidak hanya dikagumi dalam bentuk yang positif saja. Ada banyak maksud yang kurang baik terhadap kelemahan dan kepolosan perempuan perempuan cantik ini. Mimpi yang mereka miliki kadang harus berbenturan dengan kenyataan pahit. Dunia pelacuran, menjadi istri simpanan atau menjadi objek kawin siri telah membawa mereka kedalam pergaulan yang salah. Foto gadis perawan desa seakan kehilangan keindahan ketika berhadapan dengan gambaran tersebut. Beberapa tulisan, foto bahkan film telah mengangkat tema ini. Kejahatan hati seakan memperkosa kepolosan mereka. Wajah ibukota dan kesuksesan membawa sebagian gadis desa merengguk kenikmatan sesaat yang mereka tawarkan. Inilah gambaran hitam yang mengiringi dan memang harus kita terima. Foto perawan desa dengan kendi di kepala kini bersanding dengan cewek cantik berginju yang menggandeng pria separuh baya kedalam sebuah kamar hotel. Foto gadis gadis desa yang bersenda gurau saat bermain gobak sodor kini tersaingi dengan berjejernya gadis seksi dengan rokok di jari yang sedang menunggu tamu yang tertarik dengan mulusnya kaki dan montoknya payudara yang mereka buka sedikit untuk menarik perhatian
Gambaran kenyataan yang ada memang belum menggeser pesona alami gadis perawan desa. Biarkan mereka tetap cantik dengan kepolosan yang mereka miliki. Perawan desa tetap menjadi objek foto yang menarik hingga disandingkan dengan bingkai yang mahal dan berkualitas. Menghargai keberadaan mereka sama artinya dengan menghargai wanita Indonesia
Namun kini Gadis perawan desa ternyata tidak hanya dikagumi dalam bentuk yang positif saja. Ada banyak maksud yang kurang baik terhadap kelemahan dan kepolosan perempuan perempuan cantik ini. Mimpi yang mereka miliki kadang harus berbenturan dengan kenyataan pahit. Dunia pelacuran, menjadi istri simpanan atau menjadi objek kawin siri telah membawa mereka kedalam pergaulan yang salah. Foto gadis perawan desa seakan kehilangan keindahan ketika berhadapan dengan gambaran tersebut. Beberapa tulisan, foto bahkan film telah mengangkat tema ini. Kejahatan hati seakan memperkosa kepolosan mereka. Wajah ibukota dan kesuksesan membawa sebagian gadis desa merengguk kenikmatan sesaat yang mereka tawarkan. Inilah gambaran hitam yang mengiringi dan memang harus kita terima. Foto perawan desa dengan kendi di kepala kini bersanding dengan cewek cantik berginju yang menggandeng pria separuh baya kedalam sebuah kamar hotel. Foto gadis gadis desa yang bersenda gurau saat bermain gobak sodor kini tersaingi dengan berjejernya gadis seksi dengan rokok di jari yang sedang menunggu tamu yang tertarik dengan mulusnya kaki dan montoknya payudara yang mereka buka sedikit untuk menarik perhatian
Gambaran kenyataan yang ada memang belum menggeser pesona alami gadis perawan desa. Biarkan mereka tetap cantik dengan kepolosan yang mereka miliki. Perawan desa tetap menjadi objek foto yang menarik hingga disandingkan dengan bingkai yang mahal dan berkualitas. Menghargai keberadaan mereka sama artinya dengan menghargai wanita Indonesia
Komentar