Sebuah modus baru sedang terjadi dalam minggu ini di Indonesia. Bom buku. Ya, itulah yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada target atau korban yang telah ditentukan. Adanya teror bom buku ini seakan langsung membawa kita pada sebuah nostalgia kelam saat Noordin M Top masih hidup. Namun apakah bom buku ini dilakukan oleh anak buah Noordin ataukah ada kelompok baru yang ingin mencoba lagi menganggu ketenangan hidup masyarakat Indonesia yang sudah mulai melupakan peristiwa menyakitkan pada beberapa tahun yang lalu tersebut. Teror bom buku memang menyisakan banyak pertanyaan tentang apa motivasi dan tujuan dari dikirimkannya paket berupa buku yang telah dipasangi oleh bom.
Teror bom buku telah terjadi beberapa kali. Yang pertama ditujukan untuk Ulil Abshar, yang kedua untuk Kombes Pol Gories Mere, berikutnya ditemukan di kediaman Japto S Soerjosoemarmo dan yang terakhir untuk pentolan grup band Dewa, Ahmad Dhani. Entah mengapa bom tersebut dikirimkan untuk tokoh2 tersebut namun pasti ada alasan tersendiri bagi sang pengirim memberikan pesan kematian dalam bentuk sebuah bom buku. Khusus untuk Ahmad Dhani, kita pasti akan sangat terkejut karena musisi yang telah berhasil membesarkan nama Dara The Virgin tersebut sepertinya jauh dari politik atau hal2 yang berbau konfrontasi. Ataukah ini berkaitan dengan pemberitaan gosip tentang asal usul Dhani yang masih berketurunan Yahudi ?
Dengan banyaknya pemberitaan mengenai teror bom buku ini seakan memberikan rasa was2 bagi masyarakat saat menerima paket berupa buku atau benda kotak lainnya. Hal ini tentu saja tidak memberikan kenyamanan bagi rakyat Indonesia yang ingin tetap tenang dan damai dalam menjalankan aktifitas kerseharian. Kita berharap saja agar semua bisa terungkap dan semua kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar kita bisa lebih mawas diri serta mengambil hikmah dari semua yang terjadi saat ini.
Komentar