Menerka siapakah yang pantas untuk menjadi pendamping Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI nanti menjadi sebuah perhatian tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta saat ini. Dari beberapa kandidat yang ada, masih ada tarik ulur dari 2 partai yang berkepentingan, yaitu PDIP dan Gerindra.
Seperti yang kita ketahui bersama, saat terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Jokowi dan Ahok diusung oleh 2 partai yaitu PDIP dan Gerindra. Namun dalam perjalanannya, Jokowi kini telah menjadi Presiden terpilih setelah MK memenangkan KPU dalam sengketa hasil pilpres Agustus yang lalu.
Kini, Ahok yang akan menuju DKI 1 sedang mencari sosok pendamping yang pas untuk dirinya. Kriteria sudah diberikan oleh Ahok yaitu berpengalaman mempimpin sebuah daerah dan mau bekerja untuk rakyat tanpa ada kepentingan pribadi, golongan maupun partai.
Jika Jokowi yang diusung oleh PDIP kini menjadi Presiden terpilih, maka yang akan mendampingi Ahok adalah dari PDIP juga. Namun Gerindra juga punya pandangan lain bahwa deal awal dalam memimpin Jakarta adalah Gubernur dari PDI Perjuangan dan wakil dari Gerindra.
Dan jika nanti Jokowi dilantik sebagai Presiden, maka hal tersebut dikatan sebagai "kecelakaan politik" semata. Karena itu, Wagub tetap harus berasal dari Gerindra.
Melihat belum adanya kepastian dari 2 partai tersebut. Ahok sempat kesal dan melontarkan statement jika PDIP dan Gerindra tidak bisa akur dalam pengajuan Wagub, maka Ahok yang akan memimpin Jakarta seorang diri. Ahok merasa mampu menjalankan tugas tersebut seorang diri karena memang selama ini telah dibantu oleh deputi.
Entah sebagai candaan atau memang serius, Ahok sempat melontarkan juga Wagub idamannya yaitu Dian Sastro, Raisa dan Rieke Diah Pitaloka. Untuk 2 nama pertama yang tertulis memang seperti mustahil bisa terjadi. Namun bagi Rieke yang kini adalah pengurus partai berlambang kepala banteng tersebut bukanlah hal yang mustahil jika nanti dirinya memang bisa menduduki kursi DKI no 2.
Seperti apakah hiruk pikuk calon Wakil Gubernur nanti ? Kita tunggu saja berita selanjutnya
Seperti yang kita ketahui bersama, saat terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Jokowi dan Ahok diusung oleh 2 partai yaitu PDIP dan Gerindra. Namun dalam perjalanannya, Jokowi kini telah menjadi Presiden terpilih setelah MK memenangkan KPU dalam sengketa hasil pilpres Agustus yang lalu.
Kini, Ahok yang akan menuju DKI 1 sedang mencari sosok pendamping yang pas untuk dirinya. Kriteria sudah diberikan oleh Ahok yaitu berpengalaman mempimpin sebuah daerah dan mau bekerja untuk rakyat tanpa ada kepentingan pribadi, golongan maupun partai.
Jika Jokowi yang diusung oleh PDIP kini menjadi Presiden terpilih, maka yang akan mendampingi Ahok adalah dari PDIP juga. Namun Gerindra juga punya pandangan lain bahwa deal awal dalam memimpin Jakarta adalah Gubernur dari PDI Perjuangan dan wakil dari Gerindra.
Dan jika nanti Jokowi dilantik sebagai Presiden, maka hal tersebut dikatan sebagai "kecelakaan politik" semata. Karena itu, Wagub tetap harus berasal dari Gerindra.
Melihat belum adanya kepastian dari 2 partai tersebut. Ahok sempat kesal dan melontarkan statement jika PDIP dan Gerindra tidak bisa akur dalam pengajuan Wagub, maka Ahok yang akan memimpin Jakarta seorang diri. Ahok merasa mampu menjalankan tugas tersebut seorang diri karena memang selama ini telah dibantu oleh deputi.
Entah sebagai candaan atau memang serius, Ahok sempat melontarkan juga Wagub idamannya yaitu Dian Sastro, Raisa dan Rieke Diah Pitaloka. Untuk 2 nama pertama yang tertulis memang seperti mustahil bisa terjadi. Namun bagi Rieke yang kini adalah pengurus partai berlambang kepala banteng tersebut bukanlah hal yang mustahil jika nanti dirinya memang bisa menduduki kursi DKI no 2.
Seperti apakah hiruk pikuk calon Wakil Gubernur nanti ? Kita tunggu saja berita selanjutnya
Komentar